Sementara itu para trader juga menanti data perdagangan China setelah pekan lalu libur merayakan Golden Week. "Berlanjutnya penutupan sumur minyak (yang beroperasi aktif) menyokong kenaikan harga minyak WTI (West Texas Intermediate) namun fokus utama adalah pada akan dirilisnya data perdagangan China, yang akan mengingikasikan apakah rendahnya harga menjaga permintaan impor telah tinggi," demikian pernyataan ANZ Bank Sebagaimana dikutip CNBC oleh "SEPUTAR FOREX".
Minyak mentah Amerika WTI diperdagangkan pada 49,79 Dolar AS perbarel atau naik 16 sen dari penutupan pekan lalu. Sementara kontrak berjangka minyak international Brent juga meningkat 11 sen menjadi USD 52,76 Perbarel. Penguatan harga minyak juga terdukung oleh lemahnya Dolar AS, Karena ipor yang dilakukan oleh negara yang menggunakan mata uang lain akan menjadi lebih murah. Grenback sempat menyentuh nilai terendah tiga minggunya terhadap euro setelah dilaporkannya notulen rapat Bank Sentra AS yang menunjukan mereka tidak terlalu terburu-buru meningkatkan suku bangsa. "Seputar Forex"Laporan Perdagangan China Yang Masih DiMinati
Data dari China sepertinya masih akan menunjukan pelemahan lebih lanjut pada negara dengan perekonomian terbesar kedua didunia ini, dimulai dengan laporan ekspor impor yang akan dikeluarkan selasa besok. Sebelumnya pasar China telah libur selama satu pekan dalam memperingati Golden Week, sehingga laporan tersebut sangat dinantikan sebagai pandangan China dan pengaruhnya terhadap perekonomian dunia.
Beberapa Investor mengkhawatirkan resiko pada jebloknya perekonomian yan gbisa membahayakan proyeksi international yang sedang rapuh. Meskipun demikian, sebagian besar analis memperkirakan berkurangnya perlambatan, dengan prediksi bahwa sejumlah tindakan pemerintah sebelumnya akan berpengaruh secara bertahap. "Seputar Forex".
Referensi : Seputar Forex
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kirim Email Ke rudi@theone-trading.com untuk informasi lebih lengkap
Hindari pemasangan spam dan konten berbahaya lainnya