Kontrak berjangka minyak WTI diperdagangkan pada USD 44,58 perbarel, lebih rendah 2 sen dari posisi penutupan sebelumnya. Angka tersebut menunjukan penurunan 12.5 persen dari titik harga tertinggi selama bulan oktober. Sementara tolak ukur harga minyak international Brent hanya melemah 4 sen menjadi 47.95 Dolar AS per barel, terlemahkan hingga 11,5% jika dibandingka dengan level tertinggi bulan ini.
ANZ Bank memperkirakan harga minyak akan tetap rendah hingga tahun ini berakhir dan para spekulan juga memangkas harapan mereka pada peningkatan harga. "para spekulan memangkas harapan mereka pada peningkatan harga minyak. Net spekulatif (AS) untuk long position berkurang 13,841 kontrak pada pekan hingga 20 oktober," menurut pernyataan Bank tersebut dilansir dari CBNC. "Kami tetap mewaspadai pergerakan harga komoditas hingga akhir tahun ini mengingat kondisi permintaan yang lemah".
Pengaruh Melemahnya Permintaan Terhadap Pasokan Yang Melimpah
Di sisi permintaan, Enery Ascpects dalam outlook tiga bulanannya mengatakan bahwa mereka "memperkirakan penurunan tajam permintan minyak global di Q4 tahun 2015 pada 0.8 juta barel perhari, yang mana ini menandai laju pertumbuhan (permintaan minyak) paling lambat dalam lima kuartal." Namun, firma riset energi tersebut juga berpendapat bahwa kelebihan pasokan minyak mentah masih berlanjut dan mulai membanjiri pasar untuk produk olahannya, dengan peningkatan persediaan 0.6 barel perhari yang terliat di kuartal ketiga.
Peningkatan persediaan, serta musim dingin ringan yang diakibatkan oleh EL Nino, kemungkinan akan menyebabkan berkurangnya produksi pengilangan dan berkurangnya produksi pengilangan dan lebih lanjut lagi, makin rendahnya penggunaan minyak mentah oleh perusahaan pengilangan. Karenanya, menurut Energy Aspects, pasar minyak global masih jauh dari kondisi keseimbangan.
informasi ini berasal dari Seputar Forex
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kirim Email Ke rudi@theone-trading.com untuk informasi lebih lengkap
Hindari pemasangan spam dan konten berbahaya lainnya